Tuesday, September 26, 2017

On the Job Training di Dunia Penerbangan

On the Job Training (OJT) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan didunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya sebagai salah satu syarat utama untuk menyelesaikan proses pendidikan. 
Dalam kegiatan ini, siswa-siswi penerbangan memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang telah dipelajari di sekolahnya dan mempelajari detail tentang seluk beluk standar kerja yang profesional didunia penerbangan sehingga pengalaman ini menjadi bekal dalam menjalani jenjang karir yang sesungguhnya.
Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar didalam pelaksanaannya tidak mengalami kendala yang berarti dalam penerapan ilmu pengetahuan dasar yang dimilikinya dan kemungkinan besar didalam proses OJT tersebut siswa mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di sekolah kejuruannya.
Banyak keuntungan yang didapatkan saat OJT terutama di dunia penerbangan, seperti :
1.       Siswa dapat menambah wawasan mengenai dunia penerbangan yang sesungguhnya dan meningkatkan keterampilan serta keahlian dibidangnya.
2.       Perusahaan penerbangan ataupun yang berhubungan dengan dunia penerbangan mendapat bantuan tenaga dari siswa-siswi yang melakukan OJT.
3.       Terjalinnya kerjasama/hubungan baik antara maskapai dan ground handling dengan dunia pendidikan sehingga sekolah dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja di bidang penerbangan.
Dalam proses pengajuan untuk siswa-siswi OJT terutama di dunia penerbangan, pihak sekolah wajib mempersiapkannya jauh-jauh hari seperti didaerah mana rencana OJT dan nama maskapai atau ground handling sudah diberikan ke siswa dikarenakan prosedur dan kebijakan yang dimiliki oleh pihak maskapai maupun pihak ground handling berbeda-beda satu sama lainnya.
Akan tetapi saat ini banyak kegiatan OJT di dunia penerbangan yang terkesan begitu dipaksakan, yang penting sudah terlaksana dan tidak peduli apakah tempat OJT tersebut sesuai dengan keinginan siswa atau nama sekolah yang di usung maupun jurusan keahlian yang selama ini diikuti oleh siswa.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, seperti :
1.      Trend bermunculannya SMK-SMK baru dengan mengusung nama suatu industri seperti Penerbangan, Pelayaran, Migas, Perbankan, Perhotelan dan lain sebagainya dengan program Keahlian yang wah punya.
seperti : Airframe Power Plant, Administrasi Perkantoran yang fokus kepada Administrasi Penerbangan, Multimedia, Perbankan, Pariwisata, Pelayaran dan sebagainya.
2.      Terbatasnya tempat OJT yang sesuai dengan keinginan siswa serta visi dan misi dari sekolah itu sendiri.
3.      Satu hal lagi, ada tempat OJT ada yang berbayar dan ada pula yang gratis dan kebanyakan dari pihak sekolah inginnya yang gratis saja dengan alasan dunia pendidikan, tentu saja akhirnya dapat tempat seadanya dan tidak sesuai dengan keinginan dari siswa.
Kesimpulan
1.      Bermunculannya trend SMK ini adalah suatu terobosan yang bagus asal benar-benar disiapkan segala infrastrukturnya terutama sarana penunjang keahlian di sekolah.
2.      Jangan hanya mengikuti trend yang berkembang dan sekedar mengharapkan dari dana BOS pemerintah yang konon mengucur deras sehingga membuat banyak sekolahsekolah yang tidak bertanggung jawab.
3.      Perlu adanya solusi untuk mengantisipasi lonjakan jumlah siswa SMK untuk kedepannya yang membutuhkan tempat OJT.
4.      OJT yang akan dilakukan oleh siswa-siswi ini bukan OJT abal-abal, akan tetapi OJT yang benar-benar mampu memberi nilai tambah dan memberikan bekal ketrampilan pada anak didik sesuai program keahliannya.
Dan jikalau hal ini tidak terlaksana maka ini sudah termasuk kedalam suatu pembohongan publik, ironis sekali. Kasihan anak-anak bangsa, jauh panggang dari api dan jauh antara harapan dengan kenyataan.
Ini bukan perkara mudah
Wasalam

0 comments:

Post a Comment